Selasa, 20 November 2018

AUDIT TROUGH THE COMPUTER & AROUND THE COMPUTER

AUDIT

Audit dalam arti luas bermakna evaluasi terhadap suatu organisasi, sistem, proses, atau produk. Audit dilaksanakan oleh pihak yang kompeten, objektif, dan tidak memihak, yang disebut auditor. Tujuannya adalah untuk melakukan verifikasi bahwa subjek dari audit telah diselesaikan atau berjalan sesuai dengan standar, regulasi, dan praktik yang telah disetujui dan diterima.

AUDIT THROUGH THE COMPUTER

   Audit around the computer adalah metode yang hanya memeriksa dari sisi user saja pada masukkan dan keluaranya tanpa memeriksa lebih mendalam terhadap program atau sistemnya, bisa juga dikatakan bahwa audit around the computer adalah audit yang dipandang dari sudut pandang black box.
  Dalam pengauditannya yaitu auditor menguji keandalan sebuah informasi yang dihasilkan oleh komputer dengan terlebih dahulu mengkalkulasikan hasil dari sebuah transaksi yang dimasukkan dalam sistem. Kemudian, kalkulasi tersebut dibandingkan dengan output yang dihasilkan oleh sistem. Apabila ternyata valid dan akurat, diasumsikan bahwa pengendalian sistem telah efektif dan sistem telah beroperasi dengan baik.


Audit around the computer dilakukan pada saat:
1.Dokumen sumber tersedia dalam bentuk kertas (bahasa non-mesin), artinya masih kasat mata dan dilihat secara visual.
2.Dokumen-dokumen disimpan dalam file dengan cara yang mudah ditemukan.
3.Keluaran dapat diperoleh dari daftar yang terinci dan auditor mudah menelusuri setiap transaksi dari dokumen sumber kepada keluaran dan sebaliknya.

Metode ini memiliki kelebihan sebagai berikut:
1.Dapat meningkatkan kekuatan pengujian system aplikasi secara efektif.
2.Dapat memeriksa secara langsung logika pemprosesan dan system aplikasi.
3.Kemampuan system dapat menangani perubahan dan kemungkinan kehilangan yang terjadi pada masa yang akan dating.
4.Auditor memperoleh kemampuan yang besar dan efektif dalam melakukan pengujian terhadap system computer.
5.Auditor merasa lebih yakin terhadap kebenaran hasil kerjanya.


Adapun beberapa kelemahan juga dimiliki oleh metode ini, antara lain:
1.Biaya  yang dibutuhkan relative tinggi karena jumlaj jam kerja yang banyak untuk dapat lebih memahami struktur pengendalian intern dari pelaksanaan system aplikasi.
2.Butuh keahlian teknis yang mendalam untuk memahami cara kerja sistem.


AUDIT AROUND THE COMPUTER

   Audit around computer adalah suatu pendekatan audit yang berkaitan dengan komputer, lebih tepatnya pendekatan audit disekitar komputer. dalam pendekatan ini auditor dapat melangkah kepada perumusan pendapat dengan hanya menelaah sturuktur pengendalian dan melaksanakan pengujian transaksi dan prosedur verifikasi saldo perkiraan dengan cara sama seperti pada sistem manual(bukan sistem informasi berbasis komputer).
Audit around computer dilakukan pada saat :
1. Dokumen sumber tersedia dalam bentuk kertas ( bahasa non-mesin), artinya masih kasat mata dan dilihat secara visual.
2. Dokumen-dokumen disimpan dalam file dengan cara yang mudah ditemukan
3. Keluaran dapat diperoleh dari daftar yang terinci dan auditor mudah menelusuri setiap transaksi dari dokumen sumber kepada keluaran dan sebaliknya.



Adapun metode audit ini memiliki keunggulan antara lain :
1. Pelaksanaan audit lebih sederhana.
2. Auditor yang memiliki pengetahuan minimal di bidang komputer dapat dilihat dengan mudah untuk melaksanakan audit.
Adapun kelemahan yang dimiliki oleh metode audit ini antara lain:
1. Umumnya database mencakup jumlah data yang banyak dan sulit untuk ditelusuri secara manual. Tidak membuat auditor memahami sistem komputer lebih baik
2 .Mengabaikan pengendalian sistem, sehingga rawan terhadap kesalahan dan kelemahan potensial dalam sistem.
3. Lebih berkenaan dengan hal yang lalu daripada audit yang preventif.
4. Kemampuan komputer sebagai fasilitas penunjang audit mubadzir.
5. Tidak mencakup keseluruhan maksud dan tujuan audit.

PERBEDAAN ANTARA KEDUA METODE

AROUND THE COMPUTER
-Sistem yang dibuat harus sederhana dan berorientasi pada system batch yang mana pada umumnya system batch computer merupakan suatu pengembangan langsung dari system manual.   
-Input dari proses system aplikasi mengahsilkan output yang sangat besar sehingga tidak efisien.

THROUGH THE COMPUTER
-Dokumen sumber hanya tersedia dalam bentuk  kertas(bahasa non mesin).
-Dokumen disimpan di dalam file yang mudah ditemukan.
-Sistem computer yang digunakan masih menggunakan software yang umum.

CONTOH AUDIT TROUGH THE COMPUTER
Misalkan ada suatu perusahaan yang sedang menjalani audit around the computer, maka AUDITOR akan memeriksa bagaimana kelengkapan dari system yang diterapkan oleh kliennya apakah sudah sesuai dengan SOP perusahaan atau penerapan sistematis yang ada, ataupun tidak, seperti :
1.Dokumen difilekan secara baik yang memungkinkan melokalisasi data untuk keperluan audit.
2.Penggunaan SOP.
3.Standarisasi pengkodean yang telah diterapkan, pembaharuannya.
4.Log dari transaksi kegiatan yang dikerjakan oleh klien selama masa aktif apakah telah sesuai dengan bagiannya atau tidak.

OBJEK AUDIT YANG AKAN DILAKUKAN
Objek audit meliputi keseluruhan perusahaan dan/atau kegiatan yang dikelola oleh perusahaan tersebut dalam rangka mencapai tujuannnya. Dalam pemahaman terhadap objek audit, auditor harus mendapatkan informasi tentang sumber daya (kapasitas aktivitas) yang dimiliki objek audit dalam melaksanakan berbagai kegiatan.
  Dalam pembahasan dengan manajer dan supervisor, auditor menjelaskan tujuan, sasaran, standar operasi, serta risiko bawaannya. Dalam kebanyakan audit, informasi penting dapat diklasifikasikan ke dalam empat fungsi dasar manajemen:
a.perencanaan, pengorganisasian, pengarahan dan control.
b.Pengamatan dalam arti umum, terus dilakukan selama audit pendahuluan.
c.Melalui pengamatan yang gigih dan Tanya jawab yang cerdas,

  Auditor membuat kesimpulan sementara secara umum atas pemahamannya terhadap objek audit termasuk indikasi adanya kelemahan-kelemahan yang perlu diperbaiki menjadi dasar dalam membuat kesimpulan tersebut berbagai temuan yang diperoleh pada tahap ini terutama indikasi adanya kelemahan-kelemahan yang perlu diperbaiki, digunakan sebagai dasar sementara untuk menentukan tujuan, ruang lingkup, tujuan audit dan penentuan kriteria serta bukti-bukti yang diperlukan. Auditor harus mengomunikasikan dengan atasan pengelola objek atau pemberi tugas audit tentang pemahamannya terhadap berbagai program/aktivitas objek audit untuk menghindari terjadinya kesalahpahaman. Komunikasi ini lebih efektif jika dilakukan secara tertulis, dengan meminta tanggapan pemberi tugas audit tentang hal-hal berikut:
a.Informasi yang mendukung tujuan audit.
b.Informasi yang mengarahkan ruang lingkup audit.
c.Informasi yang mengarah pada tujuan audit


2.Penentuan Tujuan Audit
   Auditor harus merumuskan tujuan audit yang lebih rinci. Beberapa alasan yang mendasari diperlukannya audit manajemen termasuk di antaranya:
a.Terjadinya pemborosan dan ketidakefisienan penggunaan sumber daya perusahaan.
b.Tujuan yang telah ditetapkan tidak tercapai.
c.Adanya alternative yang lebih baik dalam pencapaian tujuan yang telah ditetapkan.
d.Terjadinya penyimpangan dalam penggunaan sumber daya
e.Adanya penyimpangan terhadap peraturan dan kebijaksanaan perusahaan.
f.Sistem informasi dan pelaporan kurang baik.
Dalam merumuskan tujuan ini, auditor dapat melakukannya dengan cara sebagai berikut:
a.Mengindentifikasi tujuan yang ada, mungkin mempunyai arti penting pada pemberi tugas.
b.Mempertimbangkan tujuan audit yang telah ditetapkan pada masa sebelumnya.
c.Membahas dengan pemberi tugas dan pengelola objek audit.
  Jika auditor memiliki wewenang yang besar harus memperhatikan dengan cermat tentang arti penting dan risiko dalam audit tersebut. Kedua hal ini dapat memberikan petunjuk/indikasi tentang bidang-bidang yang harus diuji dalam audit. Dalam penentuan tujuan audit, auditor harus memperkirakan dan mengukur dengan cermat apakah:
a.Sasaran dapat memungkinkan untuk diaudit.
b.Sumber daya cukup tersedia untuk melaksanakan audit.
c.Waktu pelaksanaan yang tersedia cukup untuk audit.
   Faktor-faktor ini memberikan gambaran kepada auditor tentang apakah audit dapat dilaksanakan dan dapat terselesaikan dalam waktu yang ditentukan. Auditor harus membedakan tujuan, sasaran dan standar. Dalam menentukan tujuan audit, auditor harus lebih menekankan pada aktivitas yang memerlukan perbaikan.
Beberapa hal berikut ini mengandung risiko kegagalan tinggi terhadap keberhasilan pencapaian tujuan audit yang harus diperhatikan auditor:

a.Tujuan objek audit yang beraneka ragam dan tidak konsisten.
b.Tujuan objek audit yang kurang jelas.
c.Kegiatan objek audit yang rumit dan kompleks
d.Pengendalian yang lemah
e.Perubahan-perubahan yang tidak terencana dan perputaran karyawan yang tinggi
f.Perubahan lingkungan objek audit.
  Hasil dari berbagai analisis yang dilakukan terhadap factor-faktor yang mempengaruhi penentuan tujuan audit, harus dikomunikasikan kepada pemberi tugas audit untuk
mendapatkan kesamaan sudut pandang dalam penentuan tujuan audit.
3.Penentuan Ruang lingkup dan Tujuan Audit
  Ruang lingkup audit menunjukkan luas (area) dari tujuan audit. Di samping itu, penentuan ruang lingkup audit harus mengacu pada tujuan audit yang telah ditetapkan.
Ruang lingkup audit manajemen terdiri atas :
a.Bidang Keuangan
b.Ketaatan kepada peraturan dan kebijakan perusahaan
c.Ekonomisasi
d.Efisiensi
e.Efektivitas

4.Penelaahan terhadap Peraturan dan kebijakan yang berkaitan dengan objek audit
   Penelaahan ini bertujuan untuk memperoleh informasi tentang peraturan-peraturan yang berhubungaan dengan objek audit baik bersifat umum maupun yang berhubungan khusus dengan berbagai program/aktivitas yang diselenggarakan pada objek audit, sehingga  auditor dapat memahami batas-batas wewenang objek audit dan berbagai program yang dilaksanakan dalam mencapai tujuannya

5.Pengembangan Kriteria Awal dalam audit
   Kriteria adalah norma atau standar yang merupakan pedoman bagi setiap individu maupun kelompok dalam melakukan aktivitasnya di dalam perusahaan. Faktor yang mempengaruhi kriteria yang akan digunakan dalam audit antara lain:
a.Tujuan dari kegiatan yang diaudit
b.Pendekatan audit
c.Aktivitas tujuan audit

6.Kesimpulan Hasil audit
   Kesimpulan ini menjadi dasar dalam menentukan langkah-langkah yang akan diambil dalam tahapan audit selanjutnya. Data yang dikumpulkan dapat mengindentifikasi hal-hal penting dan masalah-masalah yang ada serta membantu auditor memutuskan apakah pemeriksaan lanjutan diperlukan.
   Pada tahap ini pula auditor seharusnya sudah menetapkan tujuan audit walaupun masih bersifat sementara. Kesimpulan hasil audit pendahuluan memuat tentang hal-hal sebagai berikut :
a.Daftar bidang/kegiatan yang mengandung kelemahan, yang akan dijadikan tujuan audit pada tahap audit selanjutnya.
b.Alasan mengapa bidang/kegiatan tersebut memerlukan audit lanjutan
c.Temuan-temuan sementara yang diperoleh berkaitan dengan bidang/kegiatan yang termasuk dalam daftar bidang/kegiatan yang masih mengandung kelemahan, berdasarkan kriteria yang telah ditetapkan.

RENCANA AUDIT YANG DILAKUKAN
1. Definisi ruang lingkup proyek 
Merupakan tahap pengenalan dengan tujuan untuk memperoleh pemahaman mengenai latar belakang serta kegiatan yang diperiksa. Hal ini membantu auditor mengidentifikasi masalah yang timbul, menemukan penyebabnya dan kemudian melakukan tindakan-tindakan pembetulan.

2. Rencana, persiapan dan organisasi 
Pemeriksaan manajemen pada tahap ini adalah meneliti serta menelusuri lingkup setiap sumber dokumentasi, kemudian dianalisa dan selanjutnya diperbaharui.
3. Pengumpulan fakta dan pembaharuan dokumen
Meliputi pengumpulan seluruh data pemberitahuan yang berhubungan dengan ruang lingkup dari proyek termaksud. Data ini diperoleh dari surat-menyurat dan untuk informasi yang non formal dapat diperoleh secara langsung dari para karyawanmelalui wawancara.

4. Riset dan analisis 
Pada tahap ini pemeriksa mengumpulkan semua bukti dan data yang sangat penting untuk mendukung suatu kesimpulan pendapat pada pimpinan teratas. Dan selanjutnya penelitian akan diubah sesuai dengan tujuan perencanaan dan mengevaluasi keadaan lingkup tertentu.

5. Laporan 
Dari hasil pengujian dan pemeriksaan yang dijelaskan dilaksanakan, kemudian dibuat laporan hasil audit secara menyeluruh yang merupakan kesimpulan atas pemeriksaan yang dilakukan.
Langkah - Langkah Management Audit
Beberapa hal penting yang harus diperhatikan berkaitan dengan pelaksanaan audit ini, antara lain:

1.Pemahaman auditor terhadap Objek Audit
   Objek audit meliputi keseluruhan perusahaan dan/atau kegiatan yang dikelola oleh perusahaan tersebut dalam rangka mencapai tujuannnya. Dalam pemahaman terhadap objek audit, auditor harus mendapatkan informasi tentang sumber daya (kapasitas aktivitas) yang dimiliki objek audit dalam melaksanakan berbagai kegiatan.
   Auditor harus mengomunikasikan dengan atasan pengelola objek atau pemberi tugas audit tentang pemahamannya terhadap berbagai program/aktivitas objek audit untuk menghindari terjadinya kesalahpahaman. Komunikasi ini lebih efektif jika dilakukan secara tertulis, dengan meminta tanggapan pemberi tugas audit tentang hal-hal berikut:
a.Informasi yang mendukung tujuan audit.
b.Informasi yang mengarahkan ruang lingkup audit.
C.Informasi yang mengarah pada tujuan audit

2.Penentuan Tujuan Audit
   Auditor harus merumuskan tujuan audit yang lebih rinci. Beberapa alasan yang mendasari diperlukannya audit manajemen termasuk di antaranya:
a.Terjadinya pemborosan dan ketidakefisienan penggunaan sumber daya perusahaan.
b.Tujuan yang telah ditetapkan tidak tercapai.
c.Adanya alternative yang lebih baik dalam pencapaian tujuan yang telah ditetapkan.
d.Terjadinya penyimpangan dalam penggunaan sumber daya
e.Adanya penyimpangan terhadap peraturan dan kebijaksanaan perusahaan.
 f.Sistem informasi dan pelaporan kurang baik.

3.Penentuan Ruang lingkup dan Tujuan Audit
   Ruang lingkup audit menunjukkan luas (area) dari tujuan audit. Di samping itu, penentuan ruang lingkup audit harus mengacu pada tujuan audit yang telah ditetapkan.
Ruang lingkup audit manajemen terdiri atas :
a.Bidang Keuangan
b.Ketaatan kepada peraturan dan kebijakan perusahaan
c.Ekonomisasi
d.Efisiensi
e.Efektivitas
Tujuan audit adalah target yang akan diaudit. Dalam target ini terkandung pertanyaan auditor yang jawabannya akan diperoleh melalui proses dan kesimpulan hasil audit. Elemen-elemen penting dalam setiap tujuan audit:
a.Kriteria
b.Penyebab
c.Akibat (effect)

4.Penelaahan terhadap Peraturan dan kebijakan yang berkaitan dengan objek audit
   Penelaahan ini bertujuan untuk memperoleh informasi tentang peraturan-peraturan yang berhubungaan dengan objek audit baik bersifat umum maupun yang berhubungan khusus dengan berbagai program/aktivitas yang diselenggarakan pada objek audit, sehingga  auditor dapat memahami batas-batas wewenang objek audit dan berbagai program yang dilaksanakan dalam mencapai tujuannya

5.Pengembangan Kriteria Awal dalam audit
   Kriteria adalah norma atau standar yang merupakan pedoman bagi setiap individu maupun kelompok dalam melakukan aktivitasnya di dalam perusahaan. Faktor yang mempengaruhi kriteria yang akan digunakan dalam audit antara lain:
a.Tujuan dari kegiatan yang diaudit
b.Pendekatan audit
c.Aktivitas tujuan audit

6.Kesimpulan Hasil audit
   Kesimpulan ini menjadi dasar dalam menentukan langkah-langkah yang akan diambil dalam tahapan audit selanjutnya. Data yang dikumpulkan dapat mengindentifikasi hal-hal penting dan masalah-masalah yang ada serta membantu auditor memutuskan apakah pemeriksaan lanjutan diperlukan.
Pada tahap ini pula auditor seharusnya sudah menetapkan tujuan audit walaupun masih bersifat sementara. Kesimpulan hasil audit pendahuluan memuat tentang hal-hal sebagai berikut :
        Daftar bidang/kegiatan yang mengandung kelemahan, yang akan dijadikan tujuan audit pada tahap audit selanjutnya
        Alasan mengapa bidang/kegiatan tersebut memerlukan audit lanjutan
        Temuan-temuan sementara yang diperoleh berkaitan dengan bidang/kegiatan yang termasuk dalam daftar bidang/kegiatan yang masih mengandung kelemahan, berdasarkan kriteria yang telah ditetapkan.

        Rekomendasi sementara yang diajukan untuk memperbaiki kelemahan-kelemahan   yang ada.
        Tindakan-tindakan perbaikan yang sudah dilakukan objek audit berdasarkan rekomendasi sementara yang diberikan auditor sebelumnya.
Bukti-bukti yang diperoleh pada audit selanjutnya berkaitan dengan tujuan audit sementara yang telah ditetapkan.


SUSUNAN INSTRUMEN AUDIT YANG DIGUNAKAN
Instrumen audit (alat melakukan asesmen):
        Alat bantu untuk melakukan asesmen
        Alat bantu untuk mendapatkan evidens (bukti audit)
        Termasuk alat audit adalah kriteria/persyaratan yang digunakan untuk melakukan asesmen
        Termasuk daftar pertanyaan yang akan digunakan oleh auditor untuk melakukan wawancara atau berdiskusi dengan auditee
        Termasuk panduan untuk melakukan observasi atau meminta peragaan
        Perhatikan kapan perlu menggunakan pertanyaan“Ya” dan“tidak”

Mempersiapkan instrument pengumpulan data/informasi
•Jenis data/informasi yang dikumpulkan (kualitatif atau kuantitatif)
•Data/informasi apa saja yang akan dikumpulkan untuk mengukur
(kinerja/kesesuaian thd kriteria)
•Sumber data/informasi
•Metoda pengumpulan data/informasi
•Perlukah mendisain Instrumen (alat) pengumpulan data/informasi
•Pengumpulan data/informasi secara retrospektif, prospektif, atauKonkuren



Metoda pengumpulan data

•Observasi langsung
•Meminta peragaan
•Wawancara
•Menelusur dokumen-dokumen buktipelaksanaanpekerjaan/kegiatan
•(Hasil asesmen yang dilakukan pihak lain)
•Sampel untuk pengumpulandata/informasi
•Berapa lama waktudibutuhkan untukmengumpulkandata/informasi
•Kualitas data/informasi

PETUNJUK PENGGUNAAN INSTRUMEN AUDIT YANG DIGUNAKAN
1.Perencanaan Jadwal Audit. Bagian terpenting dari suatu proses Audit yang baik adalah memiliki Jadwal Audit yang tersedia untuk membiarkan semua orang tahu kapan setiap proses akan diaudit selama siklus yang akan datang (biasanya jadwal tahunan). Jika Anda tidak memiliki rencana audit dan melakukan audit secara mendadak, hal itu seperti memberikan kesan bahwa manajemen “sudah tidak percaya lagi dengan karyawannya.” Dengan menerbitkan jadwal audit, kesan yang disampaikan adalah bahwa auditor datang untuk membantu pemilik proses untuk melakukan perbaikan. Hal ini dapat memungkinkan pemilik proses untuk menyelesaikan perbaikannya sebelum audit dilakukan, sehingga mereka mendapat informasi berharga tentang hasil pelaksanaan perbaikan yang telah mereka lakukan, atau meminta auditor untuk fokus membantu  mengumpulkan informasi untuk melakukan perencanaan improvement di area lainnya.

2.Perencanaan Proses Audit. Langkah pertama dalam perencanaan audit adalah mengkonfirmasi dengan pemilik proses kapan audit akan dilakukan. Rencana diatas lebih kepada pedoman seberapa sering proses akan diaudit dan kapan kira-kira akan dilakukan, tetapi dengan mengkonfirmasi memungkinkan auditor dan pemilik proses untuk berkolaborasi dalam menentukan waktu terbaik dan secara bersama-sama meninjau proses yang ada. Auditor dapat meninjau hasil audit sebelumnya dan melihat apakah ada tindak lanjut yang diperlukan pada komentar atau masalah yang sebelumnya ditemukan, dan ketika pemilik proses dapat mengidentifikasi daerah yang perlu perbaikan maka auditor dapat melihat dan membantu pemilik proses untuk mengidentifikasi informasi yang diperlukan. Sebuah rencana audit yang baik dapat memastikan bahwa pemilik proses akan mendapatkan nilai tambah dari proses audit yang dilakukan.

3.Melakukan Audit.
Audit dimulai dengan pertemuan auditor dan pemilik proses untuk memastikan bahwa rencana audit selesai dan siap. Maka ada banyak jalan bagi auditor untuk mengumpulkan informasi selama audit: meninjau catatan, berbicara dengan karyawan, menganalisis data dari proses kunci atau bahkan mengamati proses secara langsung. Fokus dari kegiatan ini adalah untuk mengumpulkan bukti bahwa proses ini berfungsi seperti yang direncanakan dalam SMM, dan efektif dalam menghasilkan output yang dibutuhkan. Salah satu hal yang paling berharga yang auditor dapat lakukan untuk pemilik proses, tidak hanya untuk mengidentifikasi area-area yang tidak berfungsi dengan baik, tetapi juga untuk menunjukkan proses mana saja yang dapat berfungsi lebih baik jika dilakukan perubahan.

4.Pelaporan Audit.
 Pertemuan penutupan dengan pemilik proses adalah suatu keharusan untuk memastikan bahwa aliran informasi tidak tertunda. Pemilik proses ingin tahu apakah ada kelemahan yang perlu ditangani, dan juga untuk mengetahui jika ada proses yang bisa di Improve. Ini harus diikuti dengan catatan tertulis sesegera mungkin untuk memberikan informasi dalam format yang lebih permanen untuk membuat tindak lanjut dari informasi tersebut. Dengan mengidentifikasi tidak hanya area-area yang tidak sesuai dengan proses, tetapi juga area positif dan area yang memiliki potensi untuk improvement, pemilik proses akan mendapatkan nilai tambah yang lebih baik dari Internal Audit yang dilakukan, dengan melakukan perbaikan proses dari informasi tersebut.

5.Tindak lanjut atas Masalah atau Perbaikan yang ditemukan.
Seperti banyak standar manajemen mutu, tindak lanjut merupakan salah satu langkah penting. Jika masalah telah ditemukan dan tindakan lanjut perbaikan telah dilakukan, lalu memastikan bahwa temuan tersebut telah diperbaiki dan itumerupakan kunci dari perbaikan. Jika improvement telah selesai dilakukan, kemudian proses berikutnya adalah melihat berapa banyak proses telah meningkat dari sebelumnya.

6.Fokus pada perbaikan proses untuk mendapatkan hasil maksimal dari Internal Audit
Dengan menggunakan proses Internal Audit untuk fokus pada membantu untuk meningkatkan proses, dan bukan hanya untuk menjaga kepatuhan, perusahaan dapat melihat nilai lebih dari audit. perbaikan proses adalah salah satu elemen kunci dari sebuah Sistem Manajemen Mutu ISO9001, dan harus menjadi salah satu motivator utama dari perusahaan yang ingin menerapkan dan memelihara SMM yang baik. Proses perbaikan tidak hanya membantu dengan efisiensi, tetapi menghemat waktu suatu

Senin, 12 November 2018

Audit Teknologi Sistem Informasi


AUDIT TEKNOLOGI SISTEM INFORMASI






Pendahuluan


Latar Belakang
    
Seiring dengan kemajuan teknologi yang berkembang pesat saat ini banyak elemen masyarakat yang mengandalkan sistem informasi sebagai pendukung kegiatan sehari-hari.Kesalahan informasi dapat mengganggu interaksi antara manusia dengan perangkat teknologi.Guna mencegah hal tersebut perlu dilakukan kegiatan yang dinamakan audit ,fungsi dari kegiatan ini berguna untuk memastikan apakah informasi tersebut telah sesuai atau tidak sesuai.
    Menurut Wikipedia.com audit teknologi system informasi adalah bentuk pengawasan dan pengendalian dari infrastruktur teknologi informasi secara menyeluruh. Audit teknologi informasi ini dapat berjalan bersama-sama dengan audit finansial dan audit internal, atau dengan kegiatan pengawasan dan evaluasi lain yang sejenis. Pada mulanya istilah ini dikenal dengan audit pemrosesan data elektronik, dan sekarang audit teknologi informasi secara umum merupakan proses pengumpulan dan evaluasi dari semua kegiatan sistem informasi dalam perusahaan itu. Istilah lain dari audit teknologi informasi adalah audit komputer yang banyak dipakai untuk menentukan apakah aset sistem informasi perusahaan itu telah bekerja secara efektif, dan integratif dalam mencapai target organisasinya.


Pembahasan
Konsep Audit
    Audit Sistem Informasi merupakan suatu kegiatan pemeriksaan yang dilakukan oleh seorang auditor internal perusahaan dalam pengumpulan bukti-bukti dan evaluasi pengendalian perusahaan untuk mencapai tujuan perusahaan dan sesuai dengan kriteria yang ditentukan.

    Audit sistem informasi dibutuhkan dalam suatu organisasi perusahaan untuk mengetahui apakah suatu pengendalian dalam sistem informasi di sebuah organisasi tersebut tujuannya sudah tercapai atau belum.Audit internal dalam melakukan audit sistem informasi diperlukan prosedur pengendalian dan lalu di ujikan,untuk pencapaian tujuan pengendalian tersebut.
Proses Audit
   Proses audit dalam bidang teknologi informasi yaitu memeriksa apakah system tersebut berjalan dengan semestinya atau sebaliknya.Ada 7 proses yang harus dilalui antara lain:
   1.Pengimplementasian strategi audit berbasis menajemen resiko.
   2.Menetapkan langkah-langkah audit secara rinci.
   3.Gunakan fakta yang handal dan relevan.
   4.Buat laporan dengan kesimpulan berdasarkan fakta fakta yang telah didapat.
   5.Tercapainya tujuan audit
   6.Sampaikan laporan kepada pihak yang memiliki wewenang.
   7.Pastikan bahwa organisasi menerapkan manajemen resiko serta control practice.
Teknik Audit
   Menurut Chris Davis, teknik audit terbagi menjadi 12 teknik. Yaitu :
1.      Audit Pengendalian Entity Level
Pada bagian ini akan membantu Auditor untuk melihat secara keseluruhan dari perusahaan.
2.      Audit Data Centers dan Disaster Recovery
Fasilitas pengolahan teknologi informasi (TI), biasanya disebut sebagai pusat data, merupakan inti dari sebagian besar operasi organisasi modern, yang mendukung hampir semua hal yang kritis aktivitas bisnis.
3.      Audit  Switch, Routers dan Firewalls
Jaringan adalah latar belakang mendasar dari infrastruktur operasi TI , yang memungkinkan data melintang antara pengguna, penyimpanan data, dan pengolahan data. Router, switch, dan firewall bekerja sama untuk memungkinkan transfer data sekaligus melindungi jaringan, data, dan pengguna akhir.
4.      Audit Sistem Operasi
Sistem operasi Sistem operasi Windows telah berkembang dari awal yang sederhana dan berkembang menjadi salah satu sistem operasi paling umum di dunia untuk server dan klien, untuk mencakup komponen dasar dari audit server Windows dan mencakup audit cepat untuk Klien Windows.
5.      Audit Web Server dan Web Aplikasi
Pertumbuhan eksplosif di Internet juga mendorong pertumbuhan eksplosif alat pengembangan, bahasa pemrograman, web browser, database, dan berbeda model client-server. Hasil yang tidak menguntungkan adalah model kompleks yang sering dibutuhkan kontrol tambahan untuk mengamankan model.
6.      Audit Database
Mengaudit Database membahas tentang audit lockbox informasi perusahaan.
7.      Audit Penyimpanan
Penyimpanan audit dan dimulai dengan ikhtisar penyimpanan umum teknologi. Audit penyimpanan menggabungkan kekhawatiran platform dan datanya. Platform memiliki persyaratan kontrol yang sama seperti yang ditemukan di server.
8.      Audit Lingkungan Virtual
Inovasi dalam virtualisasi sistem operasi dan perangkat keras server diubah secara permanen jejak, arsitektur, dan operasi pusat data. Mengaudit lingkungan virtualisasi, dan dimulai dengan ikhtisar tentang virtualisasi umum teknologi dan kontrol tombol. Audit virtualisasi menggabungkan kekhawatiran hypervisor dan sistem operasi tamu.
9.      Audit WLAN dan Mobile Devices
Mengaudit WLAN dan Telepon genggam yaitu dua audit terpisah, yang dimulai dengan jaringan area lokal nirkabel(WLAN) dan kemudian mencakup perangkat seluler yang mendukung data.
10.  Audit Aplikasi
Jejak audit Setiap aplikasi unik, apakah mendukung fungsi keuangan atau operasional, dan oleh karena itu masing-masing memiliki seperangkat persyaratan kontrol tersendiri. Tidak mungkin dokumen persyaratan kontrol spesifik yang akan berlaku untuk setiap aplikasi. Namun, akan menjelaskan beberapa pedoman pengendalian umum yang seharusnya berkenaan dengan aplikasi apapun terlepas dari fungsinya, bahasa pemrogramannya, dan platform teknologi.
11.  Audit Cloud Computing dan Outsourced Operations
Mengaudit Komputasi Awan dan Outsource Operasi adalah kunci yang harus dicari saat mengaudit TI operasi yang telah dialihkan ke perusahaan eksternal.
12.  Audit proyek perusahaan/organisasi
      Proyek Perusahaan Audit adalah kontrol kunci yang harus dicari saat mengaudit proses yang digunakan untuk mengelola proyek perusahaan, termasuk memahami hal-hal berikut yang berkaitan dengan manajemen proyek audit teknologi informasi

Regulasi Audit.
            
Uji kepatutan (compliance test) dilakukan dengan menguji kepatutan Prooses TI dengan melihat kepatutan proses yang berlangsung terhadap standard dan regulasi yang berlaku. Kepatutan tersebut dapat diketahui dari hasil pengumpulan bukti. Adapun langkah-langkah yang dilakukan dalam uji tersebut antara lain akan dipaparkan sebagaimana berikut :

1.      Tahapan Pengidentifikasian Objek yang Diaudit
Tujuan dari langkah ini agar pengaudit mengenal lebih jauh terkait dengan hal-hal yang harus dipenuhi dalam objektif kontrol yang membawa kepada penugasan kepada pihak-pihak yang bertanggung jawab.

2.      Tahapan Evaluasi Audit
             Tujuan dari tahapan ini adalah untuk mendapatkan prosedur tertulis dan memperkirakan jika prosedur               yang ada telah menghasilkan struktur kontrol yang efektif. 

Standar dan kerangka kerja audit.
Beberapa kerangka kerja dan standar yang paling menonjol saat ini terkait dengan penggunaan teknologi. Standar yang aplicable untuk audit TI terdiri dari 11 standar, yaitu:

1.      Audit charter
2.      AuditIndependent
3.      Profesional Ethic and standard
4.      Profesional competence
5.      Planning
6.      Performance of Audit Work
7.      Reporting
8.      Follow-Up Activity
9.      Irregularities and Irregular Act
10.  IT Governance
11.  Use of Risk Assestment in Audit Planning.

     Persyaratan dan praktik bisnis sangat bervariasi di seluruh dunia, seperti juga kepentingan politik dari banyak organisasi yang menciptakan standar. Kemungkinan besar kerangka kerja dan standar tunggal akan muncul dalam waktu dekat untuk memenuhi kebutuhan setiap orang. Kompleksitas pemetaan ratusan dokumen otoritas dari peraturan (internasional, nasional, lokal / negara bagian, dan sebagainya) dan standar (ISO, industri spesifik, vendor, dan sebagainya) menciptakan peluang dan ceruk pasar.

     Manajemen Resiko.
            Manajemen risiko adalah sebuah proses yang diaplikasikan dalam perumusan strategi dan dirancang untuk mengidentifikasi kejadian potensial yang mungkin akan berdampak pada keseluruhan organisasi, dan pengelolaan risiko. Kategori sasaran dalam manajemen risiko :

1.      Strategis : tujuan tingkat tinggi, selaras dengan dan mendukung misi
2.      Operasional : penggunaan sumberdaya secara efektif dan efisien
3.      Pelaporan : keandalan pelaporan
4.      Pemenuhan : pemenuhan hukum dan peraturan yang berlaku







Passive Voice & Causative Have // Bahasa Inggris Bisnis 2

Passive Voice          Passive voice  adalah bentuk kalimat dalam bahasa Ingris yang lebih menekankan terlaksananya kegiatan atau peri...