AUDIT
Audit dalam arti luas bermakna evaluasi terhadap
suatu organisasi, sistem, proses, atau produk. Audit dilaksanakan oleh pihak
yang kompeten, objektif, dan tidak memihak, yang disebut auditor. Tujuannya adalah untuk melakukan verifikasi bahwa subjek
dari audit telah diselesaikan atau berjalan sesuai dengan standar, regulasi,
dan praktik yang telah disetujui dan diterima.
AUDIT
THROUGH THE COMPUTER
Audit around the computer adalah
metode yang hanya memeriksa dari sisi user saja pada masukkan dan keluaranya
tanpa memeriksa lebih mendalam terhadap program atau sistemnya, bisa juga
dikatakan bahwa audit around the computer adalah audit yang dipandang dari sudut
pandang black box.
Dalam pengauditannya yaitu auditor menguji keandalan sebuah informasi yang dihasilkan oleh komputer dengan terlebih dahulu mengkalkulasikan hasil dari sebuah transaksi yang dimasukkan dalam sistem. Kemudian, kalkulasi tersebut dibandingkan dengan output yang dihasilkan oleh sistem. Apabila ternyata valid dan akurat, diasumsikan bahwa pengendalian sistem telah efektif dan sistem telah beroperasi dengan baik.
Dalam pengauditannya yaitu auditor menguji keandalan sebuah informasi yang dihasilkan oleh komputer dengan terlebih dahulu mengkalkulasikan hasil dari sebuah transaksi yang dimasukkan dalam sistem. Kemudian, kalkulasi tersebut dibandingkan dengan output yang dihasilkan oleh sistem. Apabila ternyata valid dan akurat, diasumsikan bahwa pengendalian sistem telah efektif dan sistem telah beroperasi dengan baik.
Audit around
the computer dilakukan pada saat:
1.Dokumen sumber
tersedia dalam bentuk kertas (bahasa non-mesin), artinya masih kasat mata dan
dilihat secara visual.
2.Dokumen-dokumen
disimpan dalam file dengan cara yang mudah ditemukan.
3.Keluaran dapat
diperoleh dari daftar yang terinci dan auditor mudah menelusuri setiap
transaksi dari dokumen sumber kepada keluaran dan sebaliknya.
Metode ini
memiliki kelebihan sebagai berikut:
1.Dapat meningkatkan
kekuatan pengujian system aplikasi secara efektif.
2.Dapat memeriksa
secara langsung logika pemprosesan dan system aplikasi.
3.Kemampuan system
dapat menangani perubahan dan kemungkinan kehilangan yang terjadi pada masa
yang akan dating.
4.Auditor memperoleh
kemampuan yang besar dan efektif dalam melakukan pengujian terhadap system
computer.
5.Auditor merasa
lebih yakin terhadap kebenaran hasil kerjanya.
Adapun
beberapa kelemahan juga dimiliki oleh metode ini, antara lain:
1.Biaya yang
dibutuhkan relative tinggi karena jumlaj jam kerja yang banyak untuk dapat
lebih memahami struktur pengendalian intern dari pelaksanaan system aplikasi.
2.Butuh keahlian
teknis yang mendalam untuk memahami cara kerja sistem.
AUDIT
AROUND THE COMPUTER
Audit
around computer adalah suatu pendekatan audit yang berkaitan dengan komputer,
lebih tepatnya pendekatan audit disekitar komputer. dalam pendekatan ini
auditor dapat melangkah kepada perumusan pendapat dengan hanya menelaah
sturuktur pengendalian dan melaksanakan pengujian transaksi dan prosedur
verifikasi saldo perkiraan dengan cara sama seperti pada sistem manual(bukan
sistem informasi berbasis komputer).
Audit around
computer dilakukan pada saat :
1. Dokumen
sumber tersedia dalam bentuk kertas ( bahasa non-mesin), artinya masih kasat
mata dan dilihat secara visual.
2.
Dokumen-dokumen disimpan dalam file dengan cara yang mudah ditemukan
3. Keluaran
dapat diperoleh dari daftar yang terinci dan auditor mudah menelusuri setiap
transaksi dari dokumen sumber kepada keluaran dan sebaliknya.
Adapun metode
audit ini memiliki keunggulan antara lain :
1.
Pelaksanaan audit lebih sederhana.
2. Auditor
yang memiliki pengetahuan minimal di bidang komputer dapat dilihat dengan mudah
untuk melaksanakan audit.
Adapun
kelemahan yang dimiliki oleh metode audit ini antara lain:
1. Umumnya database mencakup jumlah data yang
banyak dan sulit untuk ditelusuri secara manual. Tidak membuat auditor
memahami sistem komputer lebih baik
2 .Mengabaikan pengendalian sistem, sehingga rawan terhadap
kesalahan dan kelemahan potensial dalam sistem.
3. Lebih berkenaan dengan hal yang lalu daripada audit yang
preventif.
4. Kemampuan komputer sebagai fasilitas penunjang audit
mubadzir.
5. Tidak mencakup keseluruhan maksud dan tujuan audit.
PERBEDAAN
ANTARA KEDUA METODE
AROUND
THE COMPUTER
-Sistem
yang dibuat harus sederhana dan berorientasi pada system batch yang mana pada
umumnya system batch computer merupakan suatu pengembangan langsung dari system
manual.
-Input dari proses system aplikasi mengahsilkan output yang
sangat besar sehingga tidak efisien.
THROUGH
THE COMPUTER
-Dokumen sumber hanya tersedia dalam bentuk kertas(bahasa non mesin).
-Dokumen disimpan di dalam file yang mudah ditemukan.
-Sistem computer yang digunakan masih menggunakan software
yang umum.
CONTOH
AUDIT TROUGH THE COMPUTER
Misalkan ada suatu perusahaan yang sedang menjalani audit around
the computer, maka AUDITOR akan memeriksa bagaimana kelengkapan dari system
yang diterapkan oleh kliennya apakah sudah sesuai dengan SOP perusahaan atau
penerapan sistematis yang ada, ataupun tidak, seperti :
1.Dokumen difilekan secara baik yang memungkinkan melokalisasi
data untuk keperluan audit.
2.Penggunaan SOP.
3.Standarisasi pengkodean yang telah diterapkan, pembaharuannya.
4.Log dari transaksi kegiatan yang dikerjakan oleh klien selama
masa aktif apakah telah sesuai dengan bagiannya atau tidak.
OBJEK AUDIT YANG AKAN DILAKUKAN
Objek audit
meliputi keseluruhan perusahaan dan/atau kegiatan yang dikelola oleh perusahaan
tersebut dalam rangka mencapai tujuannnya. Dalam pemahaman terhadap objek
audit, auditor harus mendapatkan informasi tentang sumber daya (kapasitas
aktivitas) yang dimiliki objek audit dalam melaksanakan berbagai kegiatan.
Dalam pembahasan dengan manajer dan
supervisor, auditor menjelaskan tujuan, sasaran, standar operasi, serta risiko
bawaannya. Dalam kebanyakan audit, informasi penting dapat diklasifikasikan ke
dalam empat fungsi dasar manajemen:
a.perencanaan,
pengorganisasian, pengarahan dan control.
b.Pengamatan
dalam arti umum, terus dilakukan selama audit pendahuluan.
c.Melalui
pengamatan yang gigih dan Tanya jawab yang cerdas,
Auditor membuat kesimpulan sementara secara
umum atas pemahamannya terhadap objek audit termasuk indikasi adanya
kelemahan-kelemahan yang perlu diperbaiki menjadi dasar dalam membuat kesimpulan
tersebut berbagai temuan yang diperoleh pada tahap ini terutama indikasi adanya
kelemahan-kelemahan yang perlu diperbaiki, digunakan sebagai dasar sementara
untuk menentukan tujuan, ruang lingkup, tujuan audit dan penentuan kriteria
serta bukti-bukti yang diperlukan. Auditor harus mengomunikasikan dengan atasan
pengelola objek atau pemberi tugas audit tentang pemahamannya terhadap berbagai
program/aktivitas objek audit untuk menghindari terjadinya kesalahpahaman.
Komunikasi ini lebih efektif jika dilakukan secara tertulis, dengan meminta
tanggapan pemberi tugas audit tentang hal-hal berikut:
a.Informasi
yang mendukung tujuan audit.
b.Informasi
yang mengarahkan ruang lingkup audit.
c.Informasi
yang mengarah pada tujuan audit
2.Penentuan
Tujuan Audit
Auditor harus merumuskan tujuan audit yang
lebih rinci. Beberapa alasan yang mendasari diperlukannya audit manajemen
termasuk di antaranya:
a.Terjadinya
pemborosan dan ketidakefisienan penggunaan sumber daya perusahaan.
b.Tujuan yang
telah ditetapkan tidak tercapai.
c.Adanya
alternative yang lebih baik dalam pencapaian tujuan yang telah ditetapkan.
d.Terjadinya
penyimpangan dalam penggunaan sumber daya
e.Adanya
penyimpangan terhadap peraturan dan kebijaksanaan perusahaan.
f.Sistem
informasi dan pelaporan kurang baik.
Dalam
merumuskan tujuan ini, auditor dapat melakukannya dengan cara sebagai berikut:
a.Mengindentifikasi
tujuan yang ada, mungkin mempunyai arti penting pada pemberi tugas.
b.Mempertimbangkan
tujuan audit yang telah ditetapkan pada masa sebelumnya.
c.Membahas
dengan pemberi tugas dan pengelola objek audit.
Jika auditor memiliki wewenang yang besar
harus memperhatikan dengan cermat tentang arti penting dan risiko dalam audit
tersebut. Kedua hal ini dapat memberikan petunjuk/indikasi tentang
bidang-bidang yang harus diuji dalam audit. Dalam penentuan tujuan audit,
auditor harus memperkirakan dan mengukur dengan cermat apakah:
a.Sasaran
dapat memungkinkan untuk diaudit.
b.Sumber daya
cukup tersedia untuk melaksanakan audit.
c.Waktu
pelaksanaan yang tersedia cukup untuk audit.
Faktor-faktor ini memberikan gambaran kepada
auditor tentang apakah audit dapat dilaksanakan dan dapat terselesaikan dalam
waktu yang ditentukan. Auditor harus membedakan tujuan, sasaran dan standar.
Dalam menentukan tujuan audit, auditor harus lebih menekankan pada aktivitas
yang memerlukan perbaikan.
Beberapa hal
berikut ini mengandung risiko kegagalan tinggi terhadap keberhasilan pencapaian
tujuan audit yang harus diperhatikan auditor:
a.Tujuan
objek audit yang beraneka ragam dan tidak konsisten.
b.Tujuan
objek audit yang kurang jelas.
c.Kegiatan
objek audit yang rumit dan kompleks
d.Pengendalian
yang lemah
e.Perubahan-perubahan
yang tidak terencana dan perputaran karyawan yang tinggi
f.Perubahan
lingkungan objek audit.
Hasil dari berbagai analisis yang dilakukan
terhadap factor-faktor yang mempengaruhi penentuan tujuan audit, harus
dikomunikasikan kepada pemberi tugas audit untuk
mendapatkan kesamaan sudut pandang dalam penentuan tujuan audit.
mendapatkan kesamaan sudut pandang dalam penentuan tujuan audit.
3.Penentuan
Ruang lingkup dan Tujuan Audit
Ruang lingkup audit menunjukkan luas (area)
dari tujuan audit. Di samping itu, penentuan ruang lingkup audit harus mengacu
pada tujuan audit yang telah ditetapkan.
Ruang lingkup
audit manajemen terdiri atas :
a.Bidang
Keuangan
b.Ketaatan
kepada peraturan dan kebijakan perusahaan
c.Ekonomisasi
d.Efisiensi
e.Efektivitas
4.Penelaahan
terhadap Peraturan dan kebijakan yang berkaitan dengan objek audit
Penelaahan ini bertujuan untuk memperoleh
informasi tentang peraturan-peraturan yang berhubungaan dengan objek audit baik
bersifat umum maupun yang berhubungan khusus dengan berbagai program/aktivitas
yang diselenggarakan pada objek audit, sehingga auditor dapat memahami
batas-batas wewenang objek audit dan berbagai program yang dilaksanakan dalam
mencapai tujuannya
5.Pengembangan
Kriteria Awal dalam audit
Kriteria adalah norma atau standar yang
merupakan pedoman bagi setiap individu maupun kelompok dalam melakukan
aktivitasnya di dalam perusahaan. Faktor yang mempengaruhi kriteria yang akan
digunakan dalam audit antara lain:
a.Tujuan dari
kegiatan yang diaudit
b.Pendekatan
audit
c.Aktivitas
tujuan audit
6.Kesimpulan
Hasil audit
Kesimpulan ini menjadi dasar dalam
menentukan langkah-langkah yang akan diambil dalam tahapan audit selanjutnya.
Data yang dikumpulkan dapat mengindentifikasi hal-hal penting dan
masalah-masalah yang ada serta membantu auditor memutuskan apakah pemeriksaan
lanjutan diperlukan.
Pada tahap ini pula auditor seharusnya sudah
menetapkan tujuan audit walaupun masih bersifat sementara. Kesimpulan hasil
audit pendahuluan memuat tentang hal-hal sebagai berikut :
a.Daftar
bidang/kegiatan yang mengandung kelemahan, yang akan dijadikan tujuan audit
pada tahap audit selanjutnya.
b.Alasan
mengapa bidang/kegiatan tersebut memerlukan audit lanjutan
c.Temuan-temuan
sementara yang diperoleh berkaitan dengan bidang/kegiatan yang termasuk dalam
daftar bidang/kegiatan yang masih mengandung kelemahan, berdasarkan kriteria
yang telah ditetapkan.
RENCANA AUDIT YANG DILAKUKAN
1. Definisi
ruang lingkup proyek
Merupakan
tahap pengenalan dengan tujuan untuk memperoleh pemahaman mengenai latar
belakang serta kegiatan yang diperiksa. Hal ini membantu auditor
mengidentifikasi masalah yang timbul, menemukan penyebabnya dan kemudian
melakukan tindakan-tindakan pembetulan.
2. Rencana,
persiapan dan organisasi
Pemeriksaan
manajemen pada tahap ini adalah meneliti serta menelusuri lingkup setiap sumber
dokumentasi, kemudian dianalisa dan selanjutnya diperbaharui.
3. Pengumpulan fakta dan pembaharuan dokumen
3. Pengumpulan fakta dan pembaharuan dokumen
Meliputi
pengumpulan seluruh data pemberitahuan yang berhubungan dengan ruang lingkup
dari proyek termaksud. Data ini diperoleh dari surat-menyurat dan untuk
informasi yang non formal dapat diperoleh secara langsung dari para
karyawanmelalui wawancara.
4. Riset dan analisis
Pada tahap
ini pemeriksa mengumpulkan semua bukti dan data yang sangat penting untuk
mendukung suatu kesimpulan pendapat pada pimpinan teratas. Dan selanjutnya
penelitian akan diubah sesuai dengan tujuan perencanaan dan mengevaluasi
keadaan lingkup tertentu.
5. Laporan
Dari hasil
pengujian dan pemeriksaan yang dijelaskan dilaksanakan, kemudian dibuat laporan
hasil audit secara menyeluruh yang merupakan kesimpulan atas pemeriksaan yang
dilakukan.
Langkah -
Langkah Management Audit
Beberapa hal
penting yang harus diperhatikan berkaitan dengan pelaksanaan audit ini, antara
lain:
1.Pemahaman
auditor terhadap Objek Audit
Objek audit meliputi keseluruhan perusahaan
dan/atau kegiatan yang dikelola oleh perusahaan tersebut dalam rangka mencapai
tujuannnya. Dalam pemahaman terhadap objek audit, auditor harus mendapatkan
informasi tentang sumber daya (kapasitas aktivitas) yang dimiliki objek audit
dalam melaksanakan berbagai kegiatan.
Auditor harus mengomunikasikan dengan atasan
pengelola objek atau pemberi tugas audit tentang pemahamannya terhadap berbagai
program/aktivitas objek audit untuk menghindari terjadinya kesalahpahaman.
Komunikasi ini lebih efektif jika dilakukan secara tertulis, dengan meminta
tanggapan pemberi tugas audit tentang hal-hal berikut:
a.Informasi
yang mendukung tujuan audit.
b.Informasi
yang mengarahkan ruang lingkup audit.
C.Informasi
yang mengarah pada tujuan audit
2.Penentuan
Tujuan Audit
Auditor harus merumuskan tujuan
audit yang lebih rinci. Beberapa alasan yang mendasari diperlukannya audit
manajemen termasuk di antaranya:
a.Terjadinya
pemborosan dan ketidakefisienan penggunaan sumber daya perusahaan.
b.Tujuan yang
telah ditetapkan tidak tercapai.
c.Adanya alternative
yang lebih baik dalam pencapaian tujuan yang telah ditetapkan.
d.Terjadinya
penyimpangan dalam penggunaan sumber daya
e.Adanya
penyimpangan terhadap peraturan dan kebijaksanaan perusahaan.
f.Sistem informasi dan pelaporan kurang baik.
3.Penentuan
Ruang lingkup dan Tujuan Audit
Ruang lingkup audit menunjukkan luas (area)
dari tujuan audit. Di samping itu, penentuan ruang lingkup audit harus mengacu
pada tujuan audit yang telah ditetapkan.
Ruang lingkup
audit manajemen terdiri atas :
a.Bidang
Keuangan
b.Ketaatan
kepada peraturan dan kebijakan perusahaan
c.Ekonomisasi
d.Efisiensi
e.Efektivitas
Tujuan audit
adalah target yang akan diaudit. Dalam target ini terkandung pertanyaan auditor
yang jawabannya akan diperoleh melalui proses dan kesimpulan hasil
audit. Elemen-elemen penting dalam setiap tujuan audit:
a.Kriteria
b.Penyebab
c.Akibat
(effect)
4.Penelaahan
terhadap Peraturan dan kebijakan yang berkaitan dengan objek audit
Penelaahan ini bertujuan untuk memperoleh
informasi tentang peraturan-peraturan yang berhubungaan dengan objek audit baik
bersifat umum maupun yang berhubungan khusus dengan berbagai program/aktivitas
yang diselenggarakan pada objek audit, sehingga auditor dapat
memahami batas-batas wewenang objek audit dan berbagai program yang
dilaksanakan dalam mencapai tujuannya
5.Pengembangan
Kriteria Awal dalam audit
Kriteria adalah norma atau standar yang
merupakan pedoman bagi setiap individu maupun kelompok dalam melakukan
aktivitasnya di dalam perusahaan. Faktor yang mempengaruhi kriteria yang akan
digunakan dalam audit antara lain:
a.Tujuan dari
kegiatan yang diaudit
b.Pendekatan
audit
c.Aktivitas
tujuan audit
6.Kesimpulan
Hasil audit
Kesimpulan ini menjadi dasar dalam
menentukan langkah-langkah yang akan diambil dalam tahapan audit selanjutnya.
Data yang dikumpulkan dapat mengindentifikasi hal-hal penting dan
masalah-masalah yang ada serta membantu auditor memutuskan apakah pemeriksaan
lanjutan diperlukan.
Pada tahap
ini pula auditor seharusnya sudah menetapkan tujuan audit walaupun masih
bersifat sementara. Kesimpulan hasil audit pendahuluan memuat tentang hal-hal
sebagai berikut :
–
Daftar
bidang/kegiatan yang mengandung kelemahan, yang akan dijadikan tujuan audit
pada tahap audit selanjutnya
–
Alasan
mengapa bidang/kegiatan tersebut memerlukan audit lanjutan
–
Temuan-temuan
sementara yang diperoleh berkaitan dengan bidang/kegiatan yang termasuk dalam
daftar bidang/kegiatan yang masih mengandung kelemahan, berdasarkan kriteria
yang telah ditetapkan.
–
Rekomendasi
sementara yang diajukan untuk memperbaiki kelemahan-kelemahan yang
ada.
–
Tindakan-tindakan
perbaikan yang sudah dilakukan objek audit berdasarkan rekomendasi sementara yang
diberikan auditor sebelumnya.
Bukti-bukti yang
diperoleh pada audit selanjutnya berkaitan dengan tujuan audit sementara yang
telah ditetapkan.
SUSUNAN INSTRUMEN AUDIT YANG DIGUNAKAN
Instrumen
audit (alat melakukan asesmen):
–
Alat
bantu untuk melakukan asesmen
–
Alat
bantu untuk mendapatkan evidens (bukti audit)
–
Termasuk
alat audit adalah kriteria/persyaratan yang digunakan untuk melakukan asesmen
–
Termasuk
daftar pertanyaan yang akan digunakan oleh auditor untuk melakukan wawancara
atau berdiskusi dengan auditee
–
Termasuk
panduan untuk melakukan observasi atau meminta peragaan
–
Perhatikan
kapan perlu menggunakan pertanyaan“Ya” dan“tidak”
Mempersiapkan
instrument pengumpulan data/informasi
•Jenis
data/informasi yang dikumpulkan (kualitatif atau kuantitatif)
•Data/informasi
apa saja yang akan dikumpulkan untuk mengukur
(kinerja/kesesuaian
thd kriteria)
•Sumber
data/informasi
•Metoda
pengumpulan data/informasi
•Perlukah
mendisain Instrumen (alat) pengumpulan data/informasi
•Pengumpulan
data/informasi secara retrospektif, prospektif, atauKonkuren
Metoda
pengumpulan data
•Observasi
langsung
•Meminta
peragaan
•Wawancara
•Menelusur
dokumen-dokumen buktipelaksanaanpekerjaan/kegiatan
•(Hasil
asesmen yang dilakukan pihak lain)
•Sampel untuk
pengumpulandata/informasi
•Berapa lama
waktudibutuhkan untukmengumpulkandata/informasi
•Kualitas
data/informasi
PETUNJUK PENGGUNAAN INSTRUMEN AUDIT
YANG DIGUNAKAN
1.Perencanaan
Jadwal Audit. Bagian terpenting dari suatu proses Audit yang baik adalah
memiliki Jadwal Audit yang tersedia untuk membiarkan semua orang tahu kapan
setiap proses akan diaudit selama siklus yang akan datang (biasanya jadwal
tahunan). Jika Anda tidak memiliki rencana audit dan melakukan audit secara
mendadak, hal itu seperti memberikan kesan bahwa manajemen “sudah tidak percaya
lagi dengan karyawannya.” Dengan menerbitkan jadwal audit, kesan yang
disampaikan adalah bahwa auditor datang untuk membantu pemilik proses untuk
melakukan perbaikan. Hal ini dapat memungkinkan pemilik proses untuk
menyelesaikan perbaikannya sebelum audit dilakukan, sehingga mereka mendapat
informasi berharga tentang hasil pelaksanaan perbaikan yang telah mereka
lakukan, atau meminta auditor untuk fokus membantu mengumpulkan informasi
untuk melakukan perencanaan improvement di area lainnya.
2.Perencanaan
Proses Audit. Langkah pertama dalam perencanaan audit adalah mengkonfirmasi
dengan pemilik proses kapan audit akan dilakukan. Rencana diatas lebih kepada
pedoman seberapa sering proses akan diaudit dan kapan kira-kira akan dilakukan,
tetapi dengan mengkonfirmasi memungkinkan auditor dan pemilik proses untuk
berkolaborasi dalam menentukan waktu terbaik dan secara bersama-sama meninjau
proses yang ada. Auditor dapat meninjau hasil audit sebelumnya dan melihat
apakah ada tindak lanjut yang diperlukan pada komentar atau masalah yang
sebelumnya ditemukan, dan ketika pemilik proses dapat mengidentifikasi daerah
yang perlu perbaikan maka auditor dapat melihat dan membantu pemilik proses
untuk mengidentifikasi informasi yang diperlukan. Sebuah rencana audit yang
baik dapat memastikan bahwa pemilik proses akan mendapatkan nilai tambah dari
proses audit yang dilakukan.
3.Melakukan
Audit.
Audit dimulai
dengan pertemuan auditor dan pemilik proses untuk memastikan bahwa rencana
audit selesai dan siap. Maka ada banyak jalan bagi auditor untuk mengumpulkan
informasi selama audit: meninjau catatan, berbicara dengan karyawan,
menganalisis data dari proses kunci atau bahkan mengamati proses secara
langsung. Fokus dari kegiatan ini adalah untuk mengumpulkan bukti bahwa proses
ini berfungsi seperti yang direncanakan dalam SMM, dan efektif dalam
menghasilkan output yang dibutuhkan. Salah satu hal yang paling berharga yang
auditor dapat lakukan untuk pemilik proses, tidak hanya untuk mengidentifikasi
area-area yang tidak berfungsi dengan baik, tetapi juga untuk menunjukkan
proses mana saja yang dapat berfungsi lebih baik jika dilakukan perubahan.
4.Pelaporan
Audit.
Pertemuan penutupan dengan pemilik proses
adalah suatu keharusan untuk memastikan bahwa aliran informasi tidak tertunda.
Pemilik proses ingin tahu apakah ada kelemahan yang perlu ditangani, dan juga
untuk mengetahui jika ada proses yang bisa di Improve. Ini harus diikuti dengan
catatan tertulis sesegera mungkin untuk memberikan informasi dalam format yang
lebih permanen untuk membuat tindak lanjut dari informasi tersebut. Dengan
mengidentifikasi tidak hanya area-area yang tidak sesuai dengan proses, tetapi
juga area positif dan area yang memiliki potensi untuk improvement, pemilik
proses akan mendapatkan nilai tambah yang lebih baik dari Internal Audit yang
dilakukan, dengan melakukan perbaikan proses dari informasi tersebut.
5.Tindak
lanjut atas Masalah atau Perbaikan yang ditemukan.
Seperti
banyak standar manajemen mutu, tindak lanjut merupakan salah satu langkah
penting. Jika masalah telah ditemukan dan tindakan lanjut perbaikan telah
dilakukan, lalu memastikan bahwa temuan tersebut telah diperbaiki dan
itumerupakan kunci dari perbaikan. Jika improvement telah selesai dilakukan,
kemudian proses berikutnya adalah melihat berapa banyak proses telah meningkat
dari sebelumnya.
6.Fokus pada
perbaikan proses untuk mendapatkan hasil maksimal dari Internal Audit
Dengan
menggunakan proses Internal Audit untuk fokus pada membantu untuk meningkatkan
proses, dan bukan hanya untuk menjaga kepatuhan, perusahaan dapat melihat nilai
lebih dari audit. perbaikan proses adalah salah satu elemen kunci dari sebuah
Sistem Manajemen Mutu ISO9001, dan harus menjadi salah satu motivator utama
dari perusahaan yang ingin menerapkan dan memelihara SMM yang baik. Proses
perbaikan tidak hanya membantu dengan efisiensi, tetapi menghemat waktu suatu
Tidak ada komentar:
Posting Komentar